Tanaman Bengkoang sebagai Bahan Pestisida Nabati
Tanaman bengkoang termasuk dalam famili Leguminose (polong-polongan). Tanaman tumbuh menjalar/merambat dan membelit, dengan bentuk daun membulat dengan ujung lancip. Pangkal daun tumpul dengan permukaan daun kasar dan berbulu halus. Sepintas, bentuk daunmirip dengan bentuk daun kedelai, hanya ukurannya lebih besar.
Bunga bengkoang berbentuk tandan dengan warna putih keunguan. Biji berbentuk pipih kecil, berada dalam kantung buah yang berwarna hijau selagi muda, dan berubah coklat saat sudah tua. Perkembangbiakan tanaman dilakukan dengan biji.
Tanaman bengkoang banyak dibudidayakan di daerah Kebumen Jawa Tengah. Selain diambil umbinya, tanaman bengkoang juga mempunyai fungsi sebagai bahan pestisida nabati.
Kandungan kimia dalam daun dan biji bengkuang adalah rotenon dan pachyrid. Namun demikian yang banyak digunakan sebagai pestisida nabati adalah bijinya.
Cara kerja biji bengkuang sebagai insektisida adalah dengan cara menghambat metabolisme dan sistem syaraf, serta penghambat makan (antifeedant). Adapun OPT sasarannya adalah berbagai macam hama pengisap, kumbang dan ulat.
Menurut Wiwin Setiawati, dkk. 2008, penggunaan biji bengkuang sebagai insektisida dilakukan dengan cara menghaluskan 160 gram biji bengkuang, kemudian diayak halus. Selanjutnya tepung biji bengkoang direndam hingga lunak dan diperas hingga keluar cairan berwarna putih. Hasil saringan dicampurkan dengan 10 Liter air dan digunakan untuk penyemprotan OPT sasaran.
Sumber:
Wiwin Setiawati, dkk. 2008. Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati. Balitsa.
Yulia Azmia Fitri. 2013. Ekstrak Bengkuang, Pestisida Nabati untuk Mengendalikan Spodoptera litura. Ditjenbun.pertanian.go.id
Bunga bengkoang berbentuk tandan dengan warna putih keunguan. Biji berbentuk pipih kecil, berada dalam kantung buah yang berwarna hijau selagi muda, dan berubah coklat saat sudah tua. Perkembangbiakan tanaman dilakukan dengan biji.
![]() |
Foto : Hagni, 2016 |
Kandungan kimia dalam daun dan biji bengkuang adalah rotenon dan pachyrid. Namun demikian yang banyak digunakan sebagai pestisida nabati adalah bijinya.
Cara kerja biji bengkuang sebagai insektisida adalah dengan cara menghambat metabolisme dan sistem syaraf, serta penghambat makan (antifeedant). Adapun OPT sasarannya adalah berbagai macam hama pengisap, kumbang dan ulat.
Menurut Wiwin Setiawati, dkk. 2008, penggunaan biji bengkuang sebagai insektisida dilakukan dengan cara menghaluskan 160 gram biji bengkuang, kemudian diayak halus. Selanjutnya tepung biji bengkoang direndam hingga lunak dan diperas hingga keluar cairan berwarna putih. Hasil saringan dicampurkan dengan 10 Liter air dan digunakan untuk penyemprotan OPT sasaran.
Sumber:
Wiwin Setiawati, dkk. 2008. Tumbuhan Bahan Pestisida Nabati. Balitsa.
Yulia Azmia Fitri. 2013. Ekstrak Bengkuang, Pestisida Nabati untuk Mengendalikan Spodoptera litura. Ditjenbun.pertanian.go.id
Komentar
Posting Komentar