Capung, si Musuh Alami Hama

Yuhuuu.... datang lagi setelah sekian lama absen. Sedikit bahagia, ternyata banyak sahabat yang mampir dan melihat postingan di blog ini. Semoga setelah ini bisa konsisten lagi meninggalkan jejak dan informasi yang baik dan bermanfaat.

Nah, kali ini pumpung pengamatan di lapang, dan menemukan foto bagus, sayang bila tidak disimpan jejaknya. Siapa tak kenal capung? Nah, kalau belum kenal, begini salah satu kenampakan capung.

 

Hewan ini termasuk salah satu jenis  musuh alami yang banyak ditemukan di habitat persawahan. Di daerah saya capung ini disebut sebagai Capung Dom (Capung Jarum), mungkin mengacu dari bentuknya yang kecil dan ramping sepertu jarum. Capung Dom banyak ditemukan di ekosistem sawah, rerumputan serta daerah perairan. Secara ilmiah, klasifikasi capung tersebut adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia

Filum : Arthropoda

Sub filum : Mandibulata

Kelas : Insecta

Sub kelas : Pterygota

Ordo : Odonata

Sub ordo : Zygoptera  (Wikipedia.org)

Untuk spesiesnya, saya belum yakin apakah termasuk Agriocnemis pygmaea atau  A. femina. Harus pengamatan lebih jeli, tidak hanya melihat dari hasil jepretan. Meskipun dari sekilas bentuknya, capung tersebut masuk dalam jenis A. pygmaea.

 

Yang terpenting, di dalam ekosistem pertanian, capung mempunyai peran sebagai predator serangga kecil lainnya, sehingga mampu berpotensi sebagai musuh alami yang akan mengurangi populasi serangga di tanaman budidaya. Capung dari subordo Zygoptera memakan mangsa yang hinggap, berbeda dengan subordo Anisoptera yang lebih besar dan lebih kuat, dapat memangsa serangga sambil terbang. Capung dapat memangsa hama-hama dominan tanaman padi, seperti wereng hijau, wereng coklat, penggerek batang, hama putih palsu, dan hama padi lainnya.

Disebutkan apabila populasi capung masih banyak ditemukan, maka ekosistem terutama perairan di sekitar lokasi tersebut masih baik, karena capung tidak bisa bertahan apabila kondisi perairan telah banyak cemaran. Hal ini disebabkan karena larva capung menghabiskan sebagian besar waktu hidupnya di dalam air.

Okay, sekian dulu, jika ada tambahan informasi akan admin tambahkan di postingan selanjutnya, ya.


Pustaka :

https://www.indianodonata.org/sp/354/Agriocnemis-pygmaea

Diagal Wisnu Pamungkas, Muhammad Ridwan. 2015. Keragaman jenis capung dan capung jarum (Odonata) di beberapa sumber air di Magetan, Jawa Timur. Prosiding Seminar Nasional Masy. Biodiv. Indonesia Volume 1, Nomor 6, September 2015.

https://wikipedia.org/

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alat Fermentor Sederhana

Tanaman Bengkoang sebagai Bahan Pestisida Nabati

CARA PEMBUATAN DAN PEMANFAATAN PGPR (Plant Growth Promoting Rizhobacteria)